Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan antar kota di Indonesia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan antar kota di Indonesia
By : Wiwit Nurfitriani
Pada pertengahan 2024, perekonomian global masih diikuti dengan berbagai macam tantangan yang memicu perlambatan ekonomi sejumlah negara. Meski demikian, perekonomian Indonesia masih tetap berada pada jalur yang stabil dan menunjukkan kesiapannya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi triwulan II- 2024 sebesar 5,05% (yoy). Hal itu disampaikan oleh Mentri perekonomian, bapak Airlangga Hartanto dalam siaran pers, 05 Agustus 2024 lalu.
Meskipun dikatakan stabil, tidak menutup kemungkinan bahwa pertumbuhan tersebut bisa terhambat. Pada siaran pers juga dikatakan bahwa perekonomian global masih memiliki beragam tantangan yang berarti, perekonomian global dalam kondisi yang tidak stabil sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia secara eksternal apabila tidak dijaga dengan baik. Bahkan saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta jiwa atau 4,82%, dan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03%, sedangkan utang Indonesia per 2024 ini sebesar 408,6 miliar dolar AS. Belum lagi adanya ketimpangan pendapatan, gaji dan lainnya di berbagai kota dan provinsi di Indonesia yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi saat ini.
Diantara faktor faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan ketinmpangan pendapatan antar kota di Indonesia adalah :
1. Kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Perbedaan dalam kepemilikan sumberdaya dan faktor produksi, seperti kepemilikan barang modal, mempengaruhi Tingkat pendapatan antar kota. Kota dengan sumberdaya yang lebih banyak dan lebih baik cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi.
2. Karakteristik wilayah. Karakteristik suatu wilayah memiliki pengaruh kuat pada terciptanya pola Pembangunan ekonomi. Wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah atau Lokasi strategis cenderung tumbuh lebih cepat, sementara wilayah lainnya mungkin tumbuh lambat.
3. Pertumbuhan ekonomi regional. Perbedaan laju pertumbuhan regional antar provinsi atau kota mengakibatkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan antar provinsi atau kota. Namun, dalam jangka Panjang, ketimpangan ini dapat menurun bersamaan dengan meningkatnya pendapatan per kapita rata rata di setiap provinsi.
4. Sektor ekonomi. Penyelidikan menggunakan dekomposisi sectoral dapat menunjukkan sektor mana yang paling berkontribusi pada ketimpangan pendapatan. Misalnya, sektor pertanian atau industry yang berbeda antar kota dapat mempengaruhi Tingkat pendapatan.
5. Pemerataan dan Pembangunan wilayah. Prioritas Pembangunan nasional saat ini berfokus pada Upaya mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Upaya penguatan pusat pertumbuhan wilayah juga menjadi strategi untuk mengurangi ketimpangan pendapatan antar kota.
Dengan demikian, faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar kota di Indonesia sangat kompleks dan melibatkan berbagai aspek, termasuk kepemilikan sumber daya, karakteristik wilayah, pertumbuhan ekonomi regional, infrastruktur, sektor ekonomi, pemerataan, dan kemiskinan. (Oleh: Wiwit Nurfitriani