Keajaiban Ikhlas Dan Diam
Membuktikan Keajaiban Ikhlas Dan Diam : Ketika Dihadapi Masalah Besar
Oleh Samiah Zulfa (STEI SEBI)
Dalam kehidupan ini, kita seringkali dihadapkan pada masalah besar yang menguji ketabahan dan keberanian kita. Saat itu terjadi, ada dua sikap yang mungkin kita ambil:
- berbicara dan bertindak,
- atau diam dan bersabar.
Namun, terkadang, keajaiban tersembunyi dalam kesederhanaan sikap yang jarang kita pilih: ikhlas dan diam.
Ikhlas adalah sikap menerima segala sesuatu apa adanya, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Diam, di sisi lain, bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan bentuk kebijaksanaan yang memungkinkan kita memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang situasi yang dihadapi.
Saat dihadapi masalah besar, reaksi yang umum adalah panik dan keinginan untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Namun, terkadang, tindakan tergesa-gesa justru dapat memperburuk situasi. Di sinilah keajaiban ikhlas dan diam mulai bersinar.
Pertama, mari kita bicara tentang ikhlas. Ketika kita menghadapi masalah besar, ikhlas memungkinkan kita untuk melepaskan kontrol atas situasi tersebut. Ini bukan berarti kita menyerah begitu saja, tetapi lebih kepada memberikan ruang bagi kekuatan yang lebih besar untuk bertindak. Dengan ikhlas, kita menerima bahwa ada hal-hal di luar kendali kita, dan ini membantu kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kontrol. Sikap ini membawa kedamaian batin yang memungkinkan kita untuk berpikir lebih jernih dan mengambil keputusan yang lebih baik.
Kemudian, ada diam. Diam bukanlah tanda ketidakpedulian atau kelemahan, tetapi merupakan kebijaksanaan untuk menahan diri dari respons impulsif. Saat kita diam, kita memberikan waktu bagi diri kita sendiri untuk merenung dan memahami situasi dengan lebih baik. Diam juga memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk berbicara dan mengekspresikan pendapat mereka tanpa interupsi. Terkadang, jawaban atas masalah besar bisa saja muncul dari keheningan tersebut.
Ketika kita menggabungkan ikhlas dan diam dalam menghadapi masalah besar, terjadi keajaiban yang tidak terduga. Kita menjadi lebih terhubung dengan diri kita sendiri dan dengan kekuatan yang lebih besar dari diri kita. Kita melihat bahwa terkadang, tidak perlu melakukan banyak hal untuk memperbaiki situasi; cukup dengan menerima dan diam, segalanya bisa menjadi lebih baik.
Tentu saja, bukan berarti kita harus diam dan pasif dalam menghadapi setiap masalah. Ada saatnya untuk bertindak dan berbicara. Namun, terkadang, tindakan terbaik adalah menunggu dengan sabar, memberikan ruang bagi proses alamiah untuk berjalan, dan mempercayai bahwa segalanya akan menjadi baik pada waktunya.
Ada satu kisah perjalanan saya dalam membuktikan keajaiban ikhlas dan diam ini ketika dihadapi dengan masalah yang menurut saya cukup besar, pada saat itu bahkan semua mahasiswa di kampus memandang saya dengan tatapan rendah ataupun meremehkan
dikarenakan suatu fitnah yang tersebar dari beberapa mahasiswa lain yang kurang menyukai saya
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya : “ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’." (Q.S Al-Baqarah: 45).
Ayat tersebutlah yang menjadikan motivasi saya untuk tetap menjalani hidup, dan terbukti di satu momen Allah swt yang menyelesaikan itu semua tanpa kita harus mengklarifikasi bahwa fitnah yang didengar itu adalah salah
Namun bahwa teman teman ketahui di dalam perjalanan hidup ini, kita akan terus dihadapkan pada masalah besar yang menguji ketabahan dan kebijaksanaan kita. Di saat-saat seperti itu, mari ingat akan keajaiban ikhlas dan diam. Kita akan terkejut melihat betapa kuatnya kedua sikap sederhana ini dalam mengatasi cobaan-cobaan hidup