MEMANTIK INSPIRASI DARI SECANGKIR KOPI
Oleh : Ahmad Sastra
Tulisan ini khusus penulis persembahkan untuk para pecinta kopi. Kopi adalah minuman yang paling populer di nusantara dan seluruh dunia. Berbagai negara memiliki kopi khas dibanggakan. Selain menyehatkan, minum kopi asli juga memberikan semacam sensasi tersendiri bagi para pecintanya.
☕ Bahkan dari segelas kopi telah melahirkan sebuah film besutan Angga Dwimas Sasongko dengan judul filosofi kopi. Film yang diproduseri Glenn Fredly ini menampilkan Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Julie Estelle, Jajang C Noer dan Slamet Raharjo sebagai pemain utama. Film ini diadabtasi dari cerita pendek karya Dewi Lestari.
☕ Diawali oleh jeratan hutang Jody dan Ben yang mengancam keberadaan kedai filosofi kopi, keduanya berjuang untuk bisa membayar hutang. Keduanya terlibat konflik hingga datanglah seorang pengusaha yang memberikan tantangan agar Ben mampu meracik kopi special dengan imbalan satu milyar. Akhirnya setelah mencari kopi tiwus keduanya berhasil menyelamatkan kedai sekaligus persahabatan mereka.
☕ Di nusantara juga kaya akan jenis-jenis kopi. Dengan tidak menyebut semuanya, misalnya ada kopi luak premium grade atau peaberry gold grade, kopi arabika aceh gayo, arabika lintong, arabika mandheling, dan sidikalang. Ada juga kopi arabika toraja, bali kintamani, flores bajawa, papua wamena, Bengkulu hingga kopi arabika java preanger. Tak ketinggalan ada kopi robusta lampung, kopi kerinci, kopi blend special, dan kopi medan.
☕ Di Indonesia, banyak sekali menjamur kedai-kedai kopi, dari sudut-sudut kampung kumuh dengan segelas kopi seharga 3000 rupiah, hingga tengah-tengah kota yang menawarkan kopi puluhan ribu rupiah. Bahkan hampir setiap ada sekelompok masyarakat berkumpul, maka disitu dipastikan ditemani segelas kopi. ☕ Memang ada semacam sensasi tersendiri bisa berkumpul dengan sahabat sambil menikmati secangkir kopi. Bahkan ada orang yang sudah pada tahan sugesti dengan kopi. Kata mereka, jika sehari belum minum kopi, maka hidup menjadi tidak semangat. Adakalanya kopi juga menjadi teman untuk memunculkan inspirasi dan karya.
☕ Jika dikatakan bahwa minum secangkir kopi menjadi semacam sugesti untuk bisa menjalani aktifivitas dengan semangat, tidak terlalu salah meski belum ada penelitian tentang masalah ini, namun teori sugesti memang ada. Sama juga tidak salah jika dengan meminum secangkir kopi akan membangkitkan inspirasi untuk berkarya.
☕ Pada dasarnya setiap orang memiliki sugesti diri yang didorong oleh segala sesuatu yang telah menjadi keyakinannya. Secara empirik sugesti ini bersifat subyektif dan personal. Bisa saja ada orang yang menjadikan agama, visi hidup, pasangan hidup dan kondisi lingkungan sebagai sugesti positif bagi dirinya.
☕ John Kappas (1925-2002) dalam buku The Profesional Hypnotism Manual mengemukan teori sugestibilitas manusia. Menurutnya, ada tiga tipe sugesti dalam diri manusia, yaitu physical suggestibility, emotional suggestibility dan intellectual suggestibility.
☕ Dalam teori psikoanalisa, sugesti ini menjadi faktor penting bagi situasi analitik dalam pikiran seseorang. Maka, adalah baik jika secangkir kopi mampu mensugesti untuk melahirkan berbagai ide, gagasan, inspirasi dan implus positif bagi penikmatnya. Alangkah sayangnya jika sepuluh menit waktu untuk menikmati secangkir kopi panas, namun tidak mengkap inspirasi yang muncul.
☕ Ketika seseorang menikmati secangkir kopi di teras depan rumah, maka sesungguhnya mata dan telinga serta otak sedang bekerja. Mata melihat situasi dan lingkungan sekeliling, telinga mendengar suara-suara dan otak tentu saja memikirkan segala sesuatu yang muncul.
☕ Nah, bagi para pecinta kopi, saatnya sekarang menumbuhkan sugesti positif dari secangkir kopi untuk memunculkan ide dan gagasan. Ide dan gagasan yang muncul harus segera ditangkap dan dijadikan sebagai bahan untuk berkarya. Setidaknya ditulis di HP dan disebarkan lewat WA group.
☕ Mulai sekarang jangan pernah melewatkan sepuluh menit menikmati kopi, tapi ide dan gagasan lewat begitu saja, apalagi jika tak muncul gagasan sama sekali. Jadikan kopi sebagai sarana untuk produktivitas. Minimal mulailah menulis apapun gagasan yang muncul disaat menikmati secangkir kopi.
☕ Dari kopi muncul sugesti, dari sugesti muncul inspirasi, dan dari inspirasi muncul tradisi literasi, keren kan ?. Dari tradisi literasi muncul produktivitas, dari produktivitas muncul kapasitas, dan dari kapasitas menjadi pribadi berkualitas, bagus kan ?. Saatnya memantik inspirasi dari secangkir kopi, berani ?. [AhmadSastra,KotaHujan,01/09/19 : 22.00 WIB]