Perempuan yang memainkan peran signifikan dalam sejarah Islam
Perempuan yang memainkan peran signifikan dalam sejarah Islam
Hana Lidini Hanifah
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah
STEI SEBI
Email : hanalidini@gmail.com
Perempuan telah memainkan peran penting dan signifikan dalam membentuk peradaban dan menyebarkan nilai-nilai Islam dalam sejarah Islam. Mereka terus menginspirasi dan membawa perubahan besar, meskipun mereka sering terpinggirkan dan tidak diakui secara penuh. Mereka dikenal sebagai ibu dan istri yang setia, tetapi juga sebagai pemimpin, ilmuwan, dan pejuang yang membantu agama dan masyarakat berkembang.
- Khadijah binti Khuwailid : Ibu Kaum Mukminin dan Pengusaha Sukses
Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW dan wanita pertama yang memeluk Islam. Ia dianggap kuat, bijaksana, dan penuh kasih sayang. Pernikahannya dengan Nabi Muhammad SAW berlangsung dengan penuh kebahagiaan dan saling menghormati. Meskipun Khadijah lebih tua 15 tahun dari Nabi, perbedaan usia tidak mengurangi keharmonisan rumah tangga mereka. Khadijah menjadi ibu dari enam anak Nabi, termasuk putri mereka yang terkenal, Fatimah Az-Zahra.
Khadijah memainkan peran penting pada awal penyebaran Islam. Selain menjadi orang pertama yang memeluk Islam, Khadijah juga menjadi pengusaha kaya yang sangat membantu Nabi dalam menyebarkan agama Islam. Dia menggunakan kekayaan yang dia miliki untuk mendukung dakwah Nabi, membantu orang miskin, dan melindungi para pengikut Islam baru dari gangguan dan penderitaan dari kaum Quraisy.
Banyak perempuan Muslim di seluruh dunia diinspirasi oleh warisan Khadijah untuk menjalani kehidupan yang penuh keberanian, integritas, dan pengabdian kepada Allah SWT, bukan hanya karena dia mendukung Nabi Muhammad SAW, tetapi juga karena dia menunjukkan bahwa perempuan dapat memainkan peran penting dalam masyarakat, baik sebagai pengusaha maupun sebagai istri, dan juga sebagai ibu. Kisah hidup Khadijah binti Khuwailid menunjukkan kekuatan iman dan cinta yang tulus serta dedikasi yang luar biasa untuk membela kebenaran. Ia menunjukkan bagaimana perempuan dapat memainkan peran penting dalam membangun dan memperkuat fondasi agama modern.
- Aisyah binti Abu Bakar : Ahli Hadis dan Cendekiawan.
Salah satu istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah binti Abu Bakar, dianggap sebagai salah satu wanita paling cerdas dan berpengetahuan dalam sejarah Islam. Ia memainkan peran penting dalam menyebarkan ilmu pengetahuan, khususnya hadis Nabi. Lebih dari 2.000 hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah menjadikannya salah satu sumber utama dalam studi hadis.
Selain ahli hadis, Aisyah juga dikenal sebagai cendekiawan yang ahli dalam banyak bidang, seperti sejarah, fiqh (hukum Islam), dan tafsir juga (penafsiran Al-Qur'an). Dia sering memberikan pendapat dan fatwa hukum, dan banyak sahabat Nabi memanggilnya untuk membantu mereka menyelesaikan masalah agama.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Aisyah juga terlibat dalam berbagai urusan politik dan sosial. Ia aktif terlibat dalam banyak peristiwa penting, salah satunya adalah Perang Jamal (Perang Unta) pada tahun 656 M, di mana ia memimpin pasukan melawan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Aisyah tetap dihormati sebagai sosok yang berani dan teguh dalam mempertahankan keyakinannya meskipun peristiwa ini berakhir dengan kekalahan pasukannya.
Semua orang mengingat Aisyah binti Abu Bakar sebagai seorang wanita yang cerdas, berani, dan penuh dengan semangat untuk belajar. Dia menjadi inspirasi bagi cendekiawan Muslim di seluruh dunia karena keahliannya dalam hadis dan fiqh. Dia adalah salah satu orang paling penting dalam sejarah Islam, dan warisannya masih hidup dalam ilmu pengetahuan Islam.
- Fatimah Az-Zahra : Putri Nabi yang Tangguh.
Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW, dikenal karena kesalehan, keteguhan, dan dedikasinya terhadap keluarga dan umat Islam. Fatimah menunjukkan kekuatan luar biasa dalam menghadapi kesulitan hidup meskipun dia hidup dalam kesederhanaan. Ia adalah ibu dari dua cucu Nabi yang sangat disayangi, Hasan dan Husain. Fatimah juga menunjukkan keberanian yang luar biasa saat menghadapi berbagai kesulitan. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Fatimah terus mendukung suaminya Ali, meskipun menghadapi banyak tekanan politik dan sosial. Ia tetap setia kepada ajaran ayahnya dan selalu membela kebenaran dan keadilan.
Fatimah Az-Zahra dianggap sebagai simbol keteguhan hati, kesucian, dan kesederhanaan. Tidak hanya keturunannya, Hasan dan Husain, yang menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam, tetapi ajaran dan teladannya juga menginspirasi umat Islam. Fatime adalah contoh sempurna dari perempuan yang kuat, bijaksana, dan penuh pengabdian, yang selalu menjadi panutan bagi semua wanita Muslim.
- Rabi'ah Al-Adawiyah : Tokoh Sufi yang Mempelajari Cinta Ilahi.
Rabi'ah Al-Adawiyah, juga disebut Rabi'ah Basri, adalah salah satu tokoh sufi paling terkenal dalam sejarah Islam, terutama karena ajarannya yang mendalam tentang cinta ilahi. Rabi'ah adalah seorang perempuan yang lahir di Basra, Irak, sekitar tahun 713 M. Dia mengabdikan hidupnya sepenuhnya kepada Allah dan menempatkan cinta ilahi di tengah-tengah semua aktivitasnya.
Rabi'ah dikenal karena puisi-puisi sufistiknya yang penuh dengan ungkapan cinta yang mendalam kepada Allah. Ia sering menggunakan bahasa yang penuh dengan emosi dan keindahan untuk menggambarkan kerinduan dan cintanya kepada Allah. Puisi berikut adalah salah satu karyanya yang paling terkenal :
“Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut akan neraka, bakarlah aku di neraka itu. Jika aku menyembah-Mu karena berharap surga, jauhkan surga dariku. Tetapi jika aku menyembah-Mu karena cinta, jangan jauhkan aku dari keindahan-Mu yang abadi.”
Puisi ini menggambarkan inti dari ajaran Rabi'ah, yang menekankan pentingnya cinta kepada Allah di atas segalanya. Cintanya kepada Allah tidak memiliki syarat dan tidak tergantung pada hasil atau konsekuensi.
Rabi'ah dianggap sebagai pencipta konsep mahabbah (cinta ilahi) dalam sufisme, dan banyak sufi setelahnya, seperti Al-Hallaj dan Jalaluddin Rumi, mendapatkan inspirasi dari ajarannya. Kehidupan dan ajarannya menunjukkan bagaimana cinta sejati kepada Allah dapat mengangkat seseorang ke level spiritual yang sangat tinggi. Rabi'ah Al-Adawiyah menunjukkan pengabdian dan dedikasi penuh kepada Allah. Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang keindahan cinta yang murni dan tanpa pamrih, dan menunjukkan bahwa kedekatan yang tak terbatas dengan Sang Pencipta adalah tujuan tertinggi dari kehidupan spiritual.
- Nusaybah binti Ka'ab : Wanita yang Berani dalam Perang
Nusaybah binti Ka'ab adalah salah satu dari sedikit perempuan yang aktif berperang dengan kaum Muslimin. Dia berasal dari suku Bani Najjar di Madinah. Di awal dakwah, ia memeluk Islam dan sangat bersemangat untuk mendukung perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Salah satu perempuan yang ikut serta dalam Perang Uhud adalah Nusaybah binti Ka'ab, atau dikenal juga sebagai Ummu Ammarah. Ia terluka parah dalam pertempuran, tetapi keberaniannya dalam melindungi Nabi Muhammad SAW di medan perang meninggalkan kesan yang mendalam dan menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam membela agama. Nusaybah dengan gagah berani berdiri di samping Nabi Muhammad SAW, melindunginya dari serangan musuh. Ia mengalami banyak luka dalam pertempuran ini, tetapi ia tidak menyerah. Nabi Muhammad SAW bahkan memuji keberanian Nusaybah, mengatakan bahwa ia melihatnya melindunginya di mana pun ia menoleh.
Nusaybah tidak hanya terlibat dalam Perang Uhud, tetapi juga dalam Perang Hunain dan Perjanjian Hudaibiyah. Ia menunjukkan kesetiaan dan keberanian yang luar biasa kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam di setiap kesempatan. Salah satu momen yang menggarisbawahi keteguhannya adalah ketika ia terluka parah dalam sebuah pertempuran dan putranya, Abdullah bin Zaid, juga ikut terluka. Meskipun terluka, Nusaybah tetap bertarung dengan gigih, menunjukkan bahwa ia tidak hanya seorang ibu yang peduli, tetapi juga seorang pejuang yang tangguh.
Nusaybah terkenal tidak hanya karena keberaniannya di medan perang, tetapi juga karena pengabdiannya pada penyebaran agama Islam. Ia menjadi teladan bagi perempuan dalam menunjukkan bahwa keberanian dan pengabdian kepada agama adalah nilai universal yang dapat dimiliki oleh siapa saja.
KESIMPULAN
Sejarah Islam penuh dengan kisah-kisah inspiratif tentang perempuan yang telah memengaruhi agama dan masyarakat. Perempuan-perempuan ini, dari Khadijah binti Khuwailid hingga Rabi'ah Al-Adawiyah, tidak hanya memainkan peran penting dalam sejarah Islam, tetapi juga memberikan inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Menghargai kontribusi mereka bukan hanya mengingat masa lalu, tetapi juga menghargai peran perempuan dalam setiap aspek kehidupan, dan memastikan bahwa nilai-nilai yang mereka perjuangkan tetap hidup di dunia yang berkembang. Mereka menunjukkan bahwa wanita Islam memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mengubah dunia. (Hana Lidini Hanifah)