Sering Dianggap Remeh, Ini Dia Mulianya Profesi Menjadi Seorang Petani

Sering Dianggap Remeh, Ini Dia Mulianya Profesi Menjadi Seorang Petani

Sering Dianggap Remeh, Ini Dia Mulianya Profesi Menjadi Seorang Petani

Oleh Samiah Zulfa (STEI SEBI)

 

 Bicara soal profesi, mungkin yang langsung terlintas di benak kita adalah dokter, insinyur, atau pengacara. Tapi tunggu dulu, jangan remehkan profesi seorang petani. Meskipun sering dianggap sebelah mata, sebenarnya profesi menjadi petani memiliki keunggulan dan keutamaan yang patut diapresiasi.

 

Pertama-tama, mari kita sadari bahwa tanpa petani, kita tidak akan memiliki makanan di meja. Petani adalah tulang punggung dari industri pertanian, yang merupakan sumber utama pasokan makanan bagi masyarakat. Mereka bekerja keras di ladang, mengurus tanaman, dan menghadapi segala kondisi cuaca untuk memastikan kita semua memiliki makanan yang cukup. Bayangkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga ketahanan pangan suatu negara.

 

Selain itu, menjadi petani juga berarti memiliki hubungan yang erat dengan alam. Mereka memahami siklus alam dan belajar menghargai keajaiban alamiah yang sering kita ambil enteng. Profesi ini mengajarkan kita untuk bersinergi dengan alam, bukan melawan alam. Dari sini, kita bisa belajar banyak tentang keberlanjutan dan konservasi lingkungan.

 

Jangan lupakan juga nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang seringkali melekat dalam komunitas petani. Mereka saling membantu dalam waktu sulit, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta membangun solidaritas yang kuat di antara sesama petani. Ini adalah contoh nyata dari kebersamaan yang dapat menguatkan suatu komunitas.

 

Namun, sayangnya, profesi petani masih sering dianggap remeh dan kurang dihargai. Kondisi ekonomi yang tidak menentu, teknologi yang terbatas, dan risiko yang tinggi membuat banyak orang enggan untuk terjun ke dalam profesi ini. Padahal, jika kita melihat lebih dalam, menjadi petani sebenarnya adalah sebuah panggilan mulia untuk melayani masyarakat dan planet kita.

 

Dilain pada itu ada elemen Mahasiswa yang memiliki kekuatan intelektual dan semangat yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan dalam pertanian. Mereka dapat terlibat dalam riset dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, dan mengembangkan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga dapat berperan sebagai agen perubahan sosial, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung petani lokal dan sistem pangan yang berkelanjutan.

 

Melalui pendidikan, penelitian, dan aksi nyata, mahasiswa dapat menjadi mitra yang berharga bagi petani dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan membangun masa depan pertanian yang lebih baik. Dengan mengintegrasikan pengetahuan akademis dengan kepedulian sosial dan lingkungan, mahasiswa dapat memainkan peran yang signifikan dalam mempromosikan nilai-nilai mulia dari profesi menjadi seorang petani.

 

Dalam pandangan yang lebih luas, menghargai profesi petani bukan hanya tentang menghargai pekerjaan keras mereka, tetapi juga tentang mengakui kontribusi mereka terhadap kesejahteraan umum dan keberlanjutan planet ini. Sebagai konsumen, kita dapat mendukung petani dengan memilih produk lokal dan berkelanjutan. Sebagai masyarakat, kita dapat memperjuangkan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan dan keadilan bagi petani.

 

Dengan begitu, mari kita bersama-sama mengubah pandangan kita tentang profesi menjadi seorang petani, dari yang sering dianggap remeh menjadi sesuatu yang benar-benar mulia dan penting bagi kita semua.